Home PageUncategorizedTahun Baru, “Bikin Rencana Kerja” Atau “Jalani Aja”

Jan 02

Tahun Baru, “Bikin Rencana Kerja” Atau “Jalani Aja”

Dilema Tahun baru, Pebisnis Rumahan
mau pake rencana..
mau dijalani aja..
menurut saya, keduanya sama baiknya

Tapi yang harus dipastikan lagi, apakah hal itu cocok buat kita?? Apa itu yang kita butuhkan?
Ketika kita gagal mengenali kebutuhan dan apa yang kita butuhkan dan inginkan dalam bisnis yang kita jalani, akan sangat besar kemungkinan untuk keliru membuat keputusan di tahap awal berbisnis ini

Maka sebenarnya “Yang paling penting untuk dilakukan di Awal Tahun, adalah mencari tau apa yang ingin kita lakukan sebagai pengusaha, untuk membawa bisnis kita jadi lebih maju dan bermanfaat”

Tahun kemarin ternyata banyak bulan-bulan gak efektif, karena nyaris ga ada produksi sama sekali. ide juga buntu mau ngapain lagi” Kalau gitu tahun ini Berubah!!! mungkin kita tipe yang harus pake rencana biar lebih terarah mau ngapain

“Selama ini sudah bikin Rencana Kerja, tapi malah suka stres sendiri kalau ga bisa tercapai. Apalagi pas pandemi ternyata banyak rencana yang gak sesuai estimasi” Kalau gitu buat target kerja yang lebih fleksible, membantu kita punya arah tanpa merasa bersalah ketika gak sesuai rencana

“Sebenernya pengen bikin rencana kerja, tapi masih gak tau harus ngapain dan gmana? apalagi usaha emang masih baru” Kalau kita di point yang ketiga, berarti yang harus dilakukan adalah mencari tau langkah-langkah membuat Rencana Kerja.

  1. Membuat Rencana Pendapatan
    Angka itu tolak ukur paling jujur!! Dan kalau mau bikin target yang realistis dan mudah dihitung, buatlah target yang bisa di-angka-kan. Saya sendiri milih bikin “Target Pendapatan”
    Misal Pendapatan yang kita inginkan adalah 5 Juta/Bulan,artinya :
    – Satu Minggu Rp 1.250.000 (4 minggu/bulan)
    – Satu Hari Rp 250.000 (5 hari kerja)
    Ketika gak pernah ditulis nominalnya kita akan cenderung bikin stok barang sesuai yang kita suka aja, tanpa memperhitungkan bahwa barang tersebut bisa mendatangkan pendapatan Rp 250.000. Setelah tau angka yang harus dicapai, kerja kita lebih terarah dan terukur. Karena gak mungkin kan ya bisa dapet penghasilan Rp 250.000 kalau ternyata stok barang kita saat ini nilainya cuma Rp 100.000
  2. Membuat Rencana Produksi
    Kalau selama ini kita termasuk pengusaha craft yang masih “Made by Mood” Rencana Produksi akan membantu kita lebih terarah dalam menentukan harus bikin apa di setiap masa produksi.
    Dalam menentukan jenis barang yang akan dibuat, saya biasa menggunakan acuan dari daftar barang yang terjual di tahun-tahun sebelumnya. Inilah pentingnya untuk selalu mendokumentasikan produk yang kita buat, salah satunya untuk membantu kita mengingat jenis produk yang digemari pelanggan kita.
    Cara ini jauh lebih jitu dibanding hanya sekedar ikut membuat produk yang sedang trend dipasar/atau rame di toko sebelah, tanpa benar-benar menyesuaikan dengan selera atau kebutuhan pelanggan potensial kita. Sebab harus disadari, meski sama-sama menjual produk aksesoris sebenarnya pelanggan kita dan pelanggan di toko lain memiliki kesukaan unik yang berbeda. Maka semakin jeli kita mengenali kesukaan pelanggan potensial di toko kita, semakin besar potensi produk cepat diserap pasar
  3. Jadwal Promosi dan Kegiatan Penjualan
    Produk yang bagus akan gagal diterima pasar, ketika kita tidak bisa mengemasnya menjadi sesuatu yang menarik di mata pelanggan. Maka hal yang wajib direncanakan juga adalah kegiatan promosi dan penjualan, diantaranya :
    – Memilih kemasan yang menarik untuk produk
    – Melakukan pemotretan Produk untuk katalog Online
    – Menyiapkan Toko Online di Sosial Media/Market Place
    – Membuat Program Campaign dan Iklan (Diskon Lebaran, Paket Bundling 17 Agustus dsb)
    – Mengikuti Pameran, Bazar dan Kelas Pelatihan yang mendukung usaha
    Rencana Pemasaran yang dibuat seiring sejalan dengan Rencana Produksi akan membuat sistem kerja toko kita lebih efisien. Ketika dilakukan tanpa rencana, kita bisa saja melakukan kesalahan seperti: mempromosikan produk yang stoknya minim atau sudah tidak dapat dibuat ulang
  4. Daftar Tugas Harian
    Pernah gak ngerasa sibuk banget seharian, tapi pas ditanya “Tadi ngapain aja?” kita bingung jawab apa. Kalau kita ngalamin hal ini coba mulai belajar menguraikan dan mencatat apa yang sudah kita lakukan di setiap hari. Catatan ini selain sebagai pengingat juga akan membantu mengevaluasi kegiatan mana yang berdampak baik, serta mana yang kurang efektif yang mungkin bisa didelegasikan ke orang lain.
    Dulu di awal usaha, saya masih mengantar paket sendiri ke jasa pengiriman, setelah di-review ternyata kegiatan ini memakan biaya dan wkatu yang lumayan lama. Dari situ saya mulai mencari alternatif cara lain seperti titip suami pas sekalian ke kantor, atau mencari kurir yang menyediakan jasa pick up gratis.
    Rencana kerja juga membantu menyeimbangkan peran kita di dalam kehidupan sosial di masyarakat (ibu, istri dan mungkin karyawati) sehingga semua bisa berjalan dengan baik.
  5. Anggaran dan Belanja Produksi
    “Barang sering laku terjual, tapi kok tabungan pas-pas an terus?”
    Coba cek dan ricek lagi arus belanja dan pengeluaran kita, jangan-jangan karena ngerasa laku banyak, pos belanja kita jadi tidak terkontrol.
    Buat pengelompokan Biaya Rutin dan Tak Terduga. Misal biaya rutin meliputi :
    – Beli Kuota Internet, ATK
    – Perlengkapan Mengemas Barang (kardus, buble wrap, isolasi
    Sementara Biaya tak terduga, diantaranya :
    – Biaya Ikut Bazar/Pameran

    Demikian juga dengan kegiatan belanja produksi, sebaiknya dibuat jadwal dan list daftar barang yang harus dibeli. Tujuannya untuk mencegah stok bahan yang berlimpah. Terkadang karena pengen murah, sengaja beli kemasan besar, padahal kebutuhan produksi kita belum sebanyak itu. Ketika gak dicatat barang tadi akan cenderung kita simpan sebagai persediaan, ketika kita catat kita cenderung mencari solusi untuk menghindari kegiatan ini. Misalnya dengan cara : mencari teman untuk belanja bareng dan berbagi bahan baku. Tetap dapat harga murah namun tidak tersisa banyak pada persediaan bahan baku.

Jadi kamu tim yang mana?
Bikin Rencana Kerja atau jalani aja?
(kie-2023)

Tags:

Leave a Reply

Open chat
1
Halo ada yang bisa kami bantu