Home Page › Bisnis Aksesoris › Menjadi Pengusaha Aksesoris yang Cerdas (II)
Jul 28
Menjadi Pengusaha Aksesoris yang Cerdas (II)
TANYA KIKIE
Kikieeee….
habis lulus kuliah tahun kemarin aku belum juga dapet kerja nih, tapi sejak nemu blog kamu.. aku jadi kepikiran buat serius buka toko pernik-pernik aksesoris.. Kebetulan rumah deket sama kampus, ada usaha fotocopy an gitu di garasi. Tapi rencananya sih mau buka toko on line plus off line juga kie, Kebetulan ortu setuju buat ngasih modal (mungkin stres liat anaknya jadi pengangguran hehehe) tapi gimana ya kie cara supaya toko ku nanti bisa maju tanpa terlalu banyak keluar modal.. yah bener-bener bisa optimal lah modal yang dikeluarkan ortu.. malu juga kan masa nebeng ortu mulu.
Share dunk kie, mungkin aku bisa belajar dari pengalaman mu yang sudah terjun duluan di bisnis ini, thx ya pren (jadi suka ikutan panggil pren nih habis keseringan baca blog mu.. hihihi
(J di Bandung)
JAWAB KIKIE
Di artikel sebelumnya http://koleksikikie.com/2014/07/menjadi-pengusaha-aksesoris-yang-cerdas/
dijelaskan bahwa hal penting dalam berbisnis aksesoris adalah menentukan target market yang jelas saat akan memulai usaha, hal lainnya yang harus kita lakukan dalam proses membangun bisnis aksesoris adalah membuat pencatatan. Catatan yang dilakukan secara disiplin dan terus menerus akan mengajarkan banyak hal.
2. Buat Pencatatan yang rapi
Walaupun ini keliatan sederhana tapi ternyata penting banget untuk dilakukan. Catatan ini akan memudahkan kita untuk melakukan evaluasi kerja. Kalau usaha masih berlangsung 1-3 bulan sih biasanya gak terlalu kerasa yah… tapi begitu sudah 6 bulan ke atas, catatan-catatan ini akan bisa membantu kita memprediksi apa yang akan terjadi. Dengan demikian langkah usaha kita jadi lebih terarah lagi…
“Nah apa aja ya yang perlu dicatat?”
secara garis besar menurut saya ada 3 hal penting yang perlu kita catat rapi selama menjalankan bisnis, yakni :
– Catatan Nama2 Pelanggan
Tulis nama, alamat, nomer telpon, kalau perlu tanggal lahirnya.
Tujuannya untuk membangun hubungan emosional dengan pelanggan. Save datanya di handphone kita, sehingga saat pelanggan kita ini melakukan pemesanan, kita bisa langsung konfirmasi : barangnya dikirimkan ke alamat yang biasanya ya mbak di…bl..bla..bla… hal ini akan membuat pelanggan merasa istimewa dan diperhatikan.
Akan lebih bagus lagi kalau kita bisa menjalin hubungan baik dengan pelanggan kita melalui obrolan singkat diluar transaksi, misalnya u menanyakan bagaimana pendapatnya tentang jualan kita, untuk mengukur potensi ybs menjadi resseler. Dengan memiliki tenaga marketing yang banyak… maka akan jauh lebih mudah bagi kita untuk meningkatkan omzet penjualan di tahun-tahun berikutnya.
Hubungan baik ini juga memudahkan penyelesaian komplain, seandainya terjadi ketidakpuasan saat proses pembelian barang. Karena merasa sebagai “teman” maka cara komplainnya pun akan sebagai teman… dan sudah seharusnya kita juga tangani dengan cara terbaik yang kita bisa.
– Catatan tanggal pembelian, jenis barang yang dibeli, tanggal terjadinya transaksi.
Dari data sederhana ini nantinya kita akan bisa memprediksi barang apa aja yang paling laku, trus kita juga bisa menentukan tanggal basah dan kering di bisnis ini… dengan tau tanggal basah dan kering, maka kita akan bisa mengatur arus keuangan kita, kapan harus berhemat… kapan harus nyetok barang banyak.
Data ini juga sangat penting untuk menentukan langkah bisnis kita berikut, ketika usaha sudah semakin maju, data ini akan membantu kita mengetahui mana barang yang perputarannya lebih cepat, dari data ini kita bisa memperbanyak porsi modal kita pada barang2 dengan turn over yang cepat
– Catatan pendapatan dan biaya2nya..
Nah data ini sangat penting untuk melihat sudah seberapa efisien uang yang kita gunakan saat ini. Misalnya saja kita ikut bazar di mall X bayar biaya stand Rp 500.000 pendapatan dari bazar Rp 600.000
di sisi lain kita jualan di rumah di hari yang sama laku 60.000 tapi tanpa biaya. Nah dari sini kita bisa melakukan evaluasi, kalau duit lagi ngepas mending jualan di rumah, kalau ada duit ekstra buat sewa stand barulah ikut jualan di bazar2
Idealnya sih sejak mulai usaha semua biaya langsung dibebankan, tapi kalau di awal-awal memulai bisnis modal kita masih kecil, penjualan juga gak sering.. lbh bijaksana kalau kita bebankan biaya yg jelas-jelas dulu (misalnya biaya belanja bahan, biaya pembuatan) sementara untuk biaya perjalanan membeli bahan dan kebetulan pas belanja bahan sekalian makan siang, mampir beli kerudung dan minum es campur gak usah dicatata sebagai beban dulu =D Nanti bersama usaha semakin besar, kita rapikan lagi pencatatan biaya-biaya yang keluar… mana yang bisa dimasukkan ke pos dagangan, mana yang seharusnya keluar dari kantong pribadi.
Bhuaaa… nggak terasa banyak juga ya sahabat isi tulisannya…
cerita ini sekedar berbagi pengalaman untuk sahabat koleksikikie, yang mungkin saat ini masih ragu untuk menjadikan aksesoris sebagai sumber penghasilan .. jangan kelamaan dipikir-pikir my pren ^_^
ambil risiko ini sebagai peluang menjadi lebih baik lagi, Bersama kita pasti Bisa… Cemungudh (kie)
ingin pertanyaan kamu seputar manik-manik ditampilkan di rubrik ini?
Kirimkan email ke koleksikikie@gmail.com, sertakan foto dan data diri untuk mendapat preioritas tampil di halaman ini =D