Mengubah Kain Perca menjadi Berkah, melalui Replika Busana Nasional

Wanita Surabaya Membuat Replika Busana Nasional
Hari Rabu kemarin, menjadi hari yang sangat istimewa. Saya mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung membuat Replika Busana Nasional 2 Dimensi. Sebuah proyek bersama antara Himpunan Ratna Busana bekerjasama dengan BK3S. Himpunan Ratna Busana (HRB) adalah komunitas wanita pecinta budaya, yang berusaha melestarikan keragaman budaya di tanah air dengan melestarikan penggunaan kain-kain tradisional dalam penampilan sehari-hari. Komunitas ini berdiri lebih dari 40 tahun yang lampau, yakni berdiri sejak tahun 1972. Secara konsisten anggotanya terus berusaha memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia melalui busana-busana nasional uang sarat tradisi dan makna dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.

Hari itu, materi workshop membahas tentang bagaimana cara mengolah limbah kain berupa perca menjadi sebuah hasil karya seni yang cantik dan bernilai ekonomis. Sebenarnya kerajinan tangan dari kain perca ada bermacam-macam, antara lain selimut, tas kain, serbet dan keset, juga boneka. Namun kali ini, Himpunan Ratna Busana mengedepankan jenis karya seni yang tidak hanya mengasah kreatifitas pembuatnya, namun juga memiliki nilai seni dan membawa misi budaya memperkenalkan keanekaragaman busana Nasional Indonesia melalui Workshop membuat Replika Busana Nasional 2 Dimensi.

Di pintu masuk lokasi acara, kami di sambut oleh panitia yang terdiri dari ibu-ibu BK3S kemudian diarahkan u mengisi buku tamu. Setelah mengisi buku tamu, kami dipersilahkan memilih desain/pola baju nasional yang akan kita buat replikanya dengan memanfaatkan limbah kain bekas.

Sebenarnya apa itu busana nasional? Busana Nasional Indonesia adalah busana yang menggunakan setidaknya satu jenis kain tradisional Indonesia seperti batik, tenun, ataupun ulos. Sebaiknya desain baju nasional tidak perlu mewah, ribet dan dilengkapi terlalu banyak hiasan yang sifatnya dekoratif. Saya sendiri biasa memilih kain warna kontras sebagai atasan, namun tanpa motif. Untuk memberikan efek dramatis, maka pada busana polos ini saya lengkapi dengan aksesoris yang berwarna kontras.

Pada pelatihan ini kita tidak hanya diajak menggunting dan menempelkan kain sesuai pola, namun juga harus mampu melihat padu padan warna, arah pola dari motif kain yang kita gunakan sebagai bagian dari proyek membuat kerajinan ini. Sehingga dari gambar di kertas polos yang semula tanpa warna ataupun pelengkap lainnya, akan diubah menjadi seperti tampak pada gambar berikut ini :

Bagaimana cara membuatnya?
Cara membuat replika busana nasional ini sangat menarik dan bermanfaat. Acara ini dipandu oleh Ibu Nuniek Silalahi. Saya mengenal ibu Nuniek Silalahi sebagai tokoh wanita surabaya yang menginspirasi, melalui bisnis Rias Pengantinnya. Beliau tidak hanya sukses di bisnis ini, tapi juga berjiwa sosial tinggi dengan menularkan ilmu rias pengantinnya melalui sebuah program pemberdayaan perempuan secara gratis.

Siang kemarin Bu Nuniek mengajarkan kepada kami cara mengemas bahan yg dianggap sampah menjadi kerajinan bernilai seni yang membawa berkah. Dalam pertemuan kemarin, beliau juga menyampaikan motivasi positif kepada para peserta agar tidak ragu menularkan ketrampilan ini kepada lebih banyak orang.

Padahal tak sedikit lhoh sahabat, pekerja seni yang akan takut saat karyanya dicontoh banyak orang… Namun bagi Ibu Nuniek, membahagiakan orang adalah ibadah. Saat orang lain melakukan hal yg dia lakukan lebih dulu maka kita sudah sukses menginspirasi orang u meniru kita.

Maka berikut ini merupakan tutorial sederhana cara membuat Replika Busana Nasional yang diajarkan oleh Ibu Nuniek Silalahi :

Bahan yang dibutuhkan meliputi :
– Aneka kain perca, usahakan satu buah kain yang digunakan merupakan kain tradisional Indonesia. Lalu untuk kain-kain polos yang lain sebaiknya diarahkan menjadi atasan, bukan yang sifatnya sebagai fooring/lapisan.
Alat yang dibutuhkan meliputi :
– gunting, cutter, lem kayu fox putih, pensil, penggaris, kertas karbon hitam dan cat air

Cara membuatnya adalah sebagaimana berikut :
1. Terlebih dahulu buat gambar atau pola boneka dua dimensi yang akan kita beri tambahan berupa  baju daerah.
2. Setelah bahan sudah diketemukan, model/pola gambar sudah oke, maka masuki tahap kedua dengan cara membuat kain bawahan-nya.
3. Lipat keempat ujung-ujung kain ke arah dalam, lalu tempelkan pada kedua sisi gambar rok di bagian garis paling luar, menggunakan lem fox. Selanjutnya, kita bisa membuat pola kain yang akan diletakan sebagai atasan dari busana tradisional ini.
4. Selanjutnya tempelkan kertas karbon hitam diatas kain yang akan dipotong, lalu diatasnya ikuti dengan meletakkan contoh pola yang sudah dibagikan di awal acara. Dengan menggunakan pensil tekan pinggiran pola baju, lalu kita angkat karbon dan model/atasan kaos dalam.
5. Apabila baju yang kita pakai terasa sangat biasa, maka kita bisa tambahkan renda  atau payet dengan warna senada.
6. Warnai rambut pola, lalu beri hiasan/ornamen dekorasi di bagian wajahboneka : mata, tangan, rambut. Selanjutnya lakukan pengecatan bacground foto agar ruangan yang sudah digunakan untuk membuat foto-foto seru dapat bisa terlihat rapi kembali.

Selamat mencoba ya sahabat (kikie)