Home PageBisnis AksesorisMenentukan Biaya Produksi Berbisnis Aksesoris

Dec 01

Menentukan Biaya Produksi Berbisnis Aksesoris

Tulisan ini merupakan lanjutan dari rangkaian artikel sebelumnya
1. Membuat Business Plan untuk Bisnis Aksesoris http://koleksikikie.com/2015/11/membuat-business-plan-u-bisnis-aksesoris-kita-i/
2. Membuat Rencana Bisnis Aksesoris http://koleksikikie.com/2015/11/rencana-bisnis-aksesoris-ii/
Artikel kali ini akan membahas tahapan paling menentukan, yakni tentang berapa banyak biaya produksi yang akan kita keluarkan untuk memulai bisnis aksesoris kita

biaya produksi

Kalau minggu lalu kita sudah menentukan jenis barang yang akan kita jual dan siapa-siapa yang kita harapkan untuk membeli dagangan kita, minggu ini kita memasuki pembahasan super penting lainnya yakni : akan digunakan untuk belanja apa saja uang yang kita punya, nantinya total uang yang kita keluarkan ini akan kita catat sebagai biaya produksi.

Biaya Produksi
Biaya produksi adalah total jumlah uang yang akan kita habiskan untuk bisa membuat sebuah produk aksesoris siap dijual. Sehingga didalamnya akan meliputi beberapa komponen biaya, yang secara sederhana biasanya saya kelompokkan menjadi :
biaya bahan baku  : biaya untuk membeli bahan manik-manik yang akan kita rangkai menjadi aksesoris.
biaya tenaga kerja  : agar produk kita cukup bersaing, di awal bisnis di mulai kita bisa memberikan biaya yang kecil atau menggratiskan pos ini (terutama kalau proses pembuatannya kita lakukan sendiri)
biaya pemasaran : meliputi biaya pembuatan kemasan/packaging, serta biaya promosi, kalau misalnya kita harus mengiklankan produk kita atau membuat sample produk)

Simulasi Sederhana Komposisi Biaya Produksi
Katakanlah kita punya modal uang untuk biaya produksi senilai Rp 500.000
idealnya, dari total uang ini
Rp 300.000 kita gunakan untuk membeli bahan,
Rp 100.000 untuk membeli kotak/kemasan
Rp 100.000 buat biaya umum yang tujuannya untuk berjaga-jaga, misal nanti ada perlengkapan kecil-kecil yang harus dibeli

Kalau Rp 300.000 ini akan kita gunakan untuk membuat 2 lusin gelang, maka :
– buatlah desain gelang yang satu buahnya hanya memakai bahan senilai kurang dari 12.500, namun setelah diberi kemasan cukup layak dijual diharga 35.000/buah
– Dengan harga jual satuan Rp 35.000, maka untuk 2 lusin gelang apabila terjual semua, di estimasi bisa mendatangkan penjualan senilai Rp 840.000
– Selanjutnya kita perlu menentukan batas bawah harga gelang (yakni harga paling rendah yang kita ikhlaskan) Misal di 25.000, atau kalau terjual 2 lusin minimal kita akan mendapatkan penjualan senilai 600.000.

“Kenapa kok ada istilah harga bawah dan ada harga atas segala sih kie?…”
Harga batas atas sebenarnya merupakan prediksi penjualan terbaik yang bisa kita lakukan, sedangkan Harga batas bawah adalah angka penjualan yang cukup dimaklumi walaupun belum bisa dibilang membahagiakan.

Harga batas bawah ini bisa kita berikan kepada para resseler, atau orang-orang yang membeli produk kita dalam jumlah besar, sehingga meskipun selisih keuntungan kita kecil, namun produk kita terjual lebih cepat. Kalau perputaran uang cepat (perputaran uang adalah proses uang berubah menjadi barang, terjual, lalu menjadi uang kembali) maka kita bisa menggunakan uang yang masuk ini untuk proses produksi tahap berikutnya (yang mungkin saja akan mendatangkan keuntungan yang lebih besar)

Kalau uang penjualan kita berada dibawah angka batas bawah, maka bisa dibilang produk tersebut kurang sukses di pasaran… kalau hal ini terus berulang dalam jangka waktu tertentu maka kita harus me-review bisnis ini apakah layak diteruskan ataukah harus dihentikan.

Batas atas menurut saya sangat penting untuk menentukan posisi produk kita di pasar. Karena produk aksesoris itu punya karakteristik yang susah-susah gampang ya… dijual kemahalan gak laku, kemurahan malah diragukan… hikss.. Nah angka batas atas bisa meningkat tinggi dengan kemasan produk yang baik, menarik secara tampilan dan fungsional saat digunakan. Itulah kenapa pada pos pemasaran, biaya packaging menyerap hampir 20% dari total biaya produksi.

Belanja Bahan Baku
Dengan kita sudah memutuskan di awal proses produksi, hanya akan membuat 2 lusin/24 buah gelang saja, maka saat pergi belanja, kita sudha bisa menentukan di dalam benak kita bahwa karet senar yang kita beli harus cukup untuk membuat 24 buah gelang, manik-maniknya pun akan kita beli yang pas untuk 2 lusin gelang. Termasuk apabila di toko sedang ada promo harga untuk pembelian ornamen hias dalam jumlah 1gross atau 144 buah, kita harus pertimbangkan benar apakah akan membeli kemasan besar 1 gross padahal hanya membutuhkan 2 lusin saja, yang artinya 10 lusin akan kita simpan dalam cadangan bahan.

Toko Grosir Pita

Uang Rp 300.000 ini terus terang relatif sedikit saat digunakan untuk belanja bahan. Kecenderungannya kita selalu ingin memiliki bahan yang beragam dengan warna-warna yang variatif. Namun belanja banyak belum tentu bisa optimal kalau tidak disertai dengan perencanaan. Agar modal uang senilai Rp 300.000 bisa terserap dengan baik, buat konsep atau tema produk yang jelas;

misal temanya “Pastel Mood” maka manik-manik yang akan kita pilih bisa fokus di warna pink, turqoise, lime, kuning muda, broken white. Dengan demikian kita bisa terhindar dari godaan mengoleksi semua warna saat ada di toko grosir bahan hihihihihihi….

Kalau konsep produk sudah ada, siapkan juga konsep kemasan yang kita inginkan, apakah gelang akan dikemas dalam plastik mika yang ditempel stiker merk produk kita, ataukah kita akan membuat kantong blacu khusus yang pada permukaannya di sablon khusus dengan logo produk. Pastikan proses pembuatan kemasan memakan waktu tidak lebih lama dari proses pembuatan aksesorisnya. Sering kali terjadi, gelangnya sudah siap dijual… eh kemasannya belum siap, jadinya pusing pala barbie deh pas ada yang mau beli.

plastik-kupu2

Proses Produksi
Saat bahan baku memasuki proses produksi, yakni mulai diolah menjadi aksesoris sebaiknya proses pemasaran sudah mulai dilakukan.

bahan-kalung

Caranya foto sedikit tahapan proses produksi ini misalnya foto bahan beserta tang, manik-manik dan perlengkapan lainnya, beberapa pilihan caption untuk melengkapi gambar diantaranya :
“Bismillah.. coming soon project baru, mohon doanya ya teman-teman”
“Bisnis Baruuuu…. ada yang bisa tebak gak say amau bikin apa”
Tujuannya adalah untuk mengajak orang berinteraksi, dan menunggu apa yang akan kita buat dengan manik-manik yang ada. Sehingga saat barang sudah siap untuk dijual, kita sudah punya beberapa orang yang menunggu-nunggu produk ini diluncurkan. Cerita suka duka proses pembuatan juga akan membuat orang merasa dekat dengan hasil handmade kita, sebab mereka merasa dilibatkan dalam proses pembuatannya.

Tentu saja proses pemasaran akan memakan banyaaaakkkk sekali usaha yang harus dilakukan yaaah…
jadi nanti akan saya ulas sendiri di artikel terpisah =D
semoga tulisan ini cukup membantuuu memberi bayangan bagaimana cara memulai bisnis aksesoris ya sahabaaatttt

kikie

1 comment

Trackbacks and pingbacks

No trackback or pingback available for this article

Leave a Reply

Open chat
1
Halo ada yang bisa kami bantu