Home Pageceloteh kikieBagaimana memulai peluang usaha rumahan bisnis aksesoris wanita

May 11

Bagaimana memulai peluang usaha rumahan bisnis aksesoris wanita

Artikel ini adalah bagian ke-2 dari seri 3 artikel peluang usaha rumahan bisnis aksesoris untuk wanita dengan waktu terbatas. Bagian pertama yang berisi keuntungan berbisnis dari rumah bisa dibaca disini.

Konon kabarnya, peluang usaha rumahan bisnis aksesoris untuk wanita adalah salah satu bisnis yang anti resesi. Ketika beberapa bidang lain terguncang akibat menurunnya angka pertumbuhan ekonomi secara global, aksesoris wanita tetap bertahan di pasarnya yang unik. Secara alami wanita selalu ingin tampil menarik, dan aksesoris merupakan salah satu pilihan untuk menunjang penampilan.

Yang rumit, trend di dalam bisnis ini sangat cepat berubah. Maka bukan merupakan suatu kejutan bila tak banyak yang bisa bertahan di bidang ini. Beberapa orang  menekuni usaha aksesoris hanya dengan tujuan memenuhi permintaan pasar. Ketika lagi trend gelang dengan inisial nama, ikut menjual gelang tersebut. Padahal hampir semua mall dan pusat perbelanjaan juga menjual gelang serupa itu dengan berbagai variasi warna dan model. Saat gelang tersebut sudah digantikan oleh model lain maka bisa dibayangkan mereka yang tidak cukup mampu memperkirakan ke arah mana trend akan berjalan, akan lelah berpindah, hingga akhirnya menyerah.

foto-001

Bagaimana Tips Bertahan di bisnis aksesoris ini?

1. Tentukan target market yang jelas

Bahasanya keren banget yah. Padahal secara sederhana sih maksudnya, sebelum mulai jualan, buat dulu donk daftar bayangan, siapa aja yang akan membeli dagangan kita ini. Semakin spesifik daftar yang kita buat, makin besar juga kemungkinan barang kita akan terjual.

Kenapa kok gitu?
Karena ketika kita tau target market kita, maka kita akan lebih mudah membayangkan apa aksesoris yang dia butuhkan. Teman yang menggunakan kerudung akan lebih besar kemungkinannya membeli bros, maka jangan tawarkan anting-anting… karena kemungkinan dibelinya keciiiilll banget.

2. Ciptakan Trend

Karena mengikuti trend bisa sangat melelahkan, kenapa tidak kita buat trend kita sendiri. Apa sih itu? bahasa mudahnya sih ya, ciptakan sesuatu yang akan bikin orang inget sama kita. Saya pribadi sangat menyukai semua hal tentang kerajinan tangan. Ada kursus clay, ikutan. Ada workshop bros flanel, hadir. Ada kelas menyulam, daftar. Tapi kalau lihat yang saya jual di web saya, hampiiirrr sebagian besar isinya bros. (Kaya orang yang nggak bisa bikin kerajinan lainnya ajah… hahahahaha) Dan kalimat yang barusan ditulis dalam kurung itu sering lhoh ditanyakan ke saya hihihihi.

Bukannya gak mau bikin yang lain (dan sebenernya saya juga bikin aksesoris lain lhoh… jiah membela diri hahaha) tapi memang saya memajang begitu banyak bros selama bertahun-tahun secara konsisten dengan harapan orang akan mengingat koleksikikie sebagai tempat mencari bros, kalau mau cari bros ya ke koleksikikie, kalau ingin tau model bros baru ya ke http://koleksikikie.com aja

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk memulai bisnis ini?

1. Menjadi Reseller produk yang sudah dipastikan banyak peminatnya

Cara paling mudah adalah menanyakan kepada orang-orang yang menjadi sasaran market kita, aksesoris seperti apa yang mereka gemari. apabila langkah ini masih dirasa sulit, kita bisa meminta  bantuan mesin search engine semacam google, untuk melihat jenis produk yang laku di pasaran.

Sistem Penjualan Ulang sendiri cukup beragam, diantaranya:

– Dropship
Pada sistem dropship, kita cukup menghubungi penjual pertama dan menanyakan persyaratan untuk menjadi resseler produk mereka. Beberapa label/merk mewajibkan adanya uang pendaftaran, sisanya mengandalkan kepercayaan. Para produsen akan berbagi foto yang bisa kita jadikan senjata dalam berdagang, nantinya foto cukup kita pajang di web, situs jejaring sosial atau mungkin sebagai profil picture smartphone yang kita gunakan.

Tunggu sampai ada order, lalu kita melakukan pemesanan kepada produsen, meminta produsen langsung mengirimkan barang pesanan ke alamat tertuju, kita akan mentransfer harda resseler + ongkos kirim. Dan selisihnya akan masuk ke kantong kita sebagai keuntungan. Cara ini relatif minim modal, hanya saja kita harus terus deg-deg an. Karena bisa jadi barang yang diminati pelanggan kita stoknya habis. Sehingga kita harus terus menerus dan berulang-ulang membuat komunikasi untuk memastikan barang tersedia.

Tapi dari pengalaman, cara ini kurang cocok untuk dilakukan dalam bisnis aksesoris karena aksesoris bukan merupakan kebutuhan pokok. Kalau barangnya sudah keliatan lucu, bisa dipegang-pegang, boleh dicoba godaannya terasa lebih besaaar dan susah ditolak dibandingkan saat cuma lihat gambar ajah.

– PreOrder
Untuk menghindari risiko barang tidak ada saat pesanan datang, beberapa orang menerapkan sistem preorder. Biasanya gambar dipajang dulu dengan durasi waktu tertentu, lalu ada proses pembuatan barang, dan tanggal pengiriman. Untuk bisa sukses menerapkan cara ini, kita harus pastikan dulu bahwa produsen kita cukup terpercaya dan tepat waktu saat proses pengerjaannya. Terutama karena barang-barang aksesoris ini bersifat handmade, kadang janji sehari jadi smeinggu, belum lagi bahan yang digunakan bisa saja hilang di pasaran sehingga tingkat kemiripan hasil akhirnya menjadi tidak lagi sama seperti contoh yang kita pajang.

– Direct Selling/Penjualan Langsung
Ini cara paling konvensional ya, barang dibawa kemana-mana… ditunjukkan langsung ke calon pembelinya, boleh dicoba langsung juga, sambil dalam hati tak putus-putusnya berdoa. Smoga habis dicoba langsung dibeli yaaah. Amien….. hihihihihihi

Sayangnya kalau tidak terbiasa, cara ini cukup menguji ketahanan mental kita. Karena sistem ini mengharuskan kita berhadapan dengan kondisi ditanya-tanya langsung. Bahannya apa? Berubah gak warnanya? Bisa tukar gak kalo gak cocok ? sampe pertanyaan boleh dicicil gak bayarnya… wkwkwkwk. Terus terang kalau gak pernah jualan, cukup bikin keringetan lhoh ngadepin yang ginian.

Tips dari saya, jangaaan pernah menyuruh orang membeli barang kita, tapi yakinkan mereka bahwa mereka membutuhkan barang yang kita jual.

Duh mbak warna merah gini jarang banget loh, dan ini kan cocok banget sama baju yang kemarin beli pas ada sale itu. ih sayang banget lhoh kalo gak diambil mbak, karena belum tentu ada lagi yang warnanya gini.

Atau pas lihat kalung yang kita jual di cobain langsung bilang…Wah sipp banget deh, warna kulit lu cocok banget sama kalung ini. Lagian bentuknya ngasih efek lebih lansging loh, udah beli aja mumpung nemu yang pas gini ….

Tapiiiiii…. gunakan bahasa yang jujur, kalau menurut kita gak cocok ya jangan bilang bagus hanya karena biar laku, posisikan diri kita sebagai sahabat calon pembeli. Kalau nggak cocok pake yang model ini, cepet-cepet pilihin model yang lain (yah ujung-ujungnya ish harus tetep ada yang kejual lah ya hihihihihi)

Ada risikonya gak jualan langsung gini?
Ada bangetttt…… Ketika kita sudah berperan dengan baik sebagai agen penjualan aksesoris, yang mampu memberikan saran dan masukan yang bermanfaat. Orang akan mempercayai kita untuk menjadi konsultan gayanya. Mereka akan mulai mengusulkan berbagai hal
– ih gue suka nih warnanya, tapi bisa gak ditambahkan mainan bentuk mawar gini di gelangnya….
– gue mau nih kalungnya tapi kepanjangan, bisa dipendekkan gak….
– gue mau nih yang ungu, buatin satu lagi yah yang kuning….

Di satu sisi gembira banyak orderan masuk, di sisi lain panik. Bagaimana caranya yaaa memenuhi catatan2 kecil dari pelanggan2 baru kita ini.

Inilah saatnya untuk mulai belajar membuat sendiri aksesoris untuk kita bisniskan. Dan itu rangkaian proses lhoh, gak sekedar bisa bikin aja, tapi dari mulai memilih bahan yang akan digunakan, menghitung uang yang akan kita belanjakan, membuat kemasan dan menghitung harga jual. Tapi kalau kita sudha punya pelanggan, hal-hal ini akan lebih mudah dihitung dibandingkan kalau kita buat dulu tapi masih gak tau harus jual kemana.

2. Belajar sendiri membuat aksesoris

3. Ikut pelatihan atau workshop pembuatan aksesoris

Nahh .. setelah bisa membuat sendiri aksesoris yang mau kita jual, tentu saja kita harus paham hitung-hitungan untung rugi dan harga jual aksesoris yang kita hasilkan. Artikel berikut akan membahas hitung-hitungan modal yang dibutuhkan dan berapa sih harga jual yang pas untuk aksesoris kita … (kie)

PS : Beberapa pilihan aksesoris untuk memanfaatkan peluang usaha rumahan sebagai dropshipper aksesoris wanita bisa dilihat di link aksesoris koleksikikie

Bros-Koleksikikieselamat berbisnis aksesoris

1 comment

  1. Yusnita says: August 1, 2016

Trackbacks and pingbacks

No trackback or pingback available for this article

Leave a Reply

Open chat
1
Halo ada yang bisa kami bantu