Home Page › celoteh kikie › Memadupadankan Warna, saat merangkai aksesoris
Jun 19
Memadupadankan Warna, saat merangkai aksesoris
Duluuu yaaa…
waktu manik-manik di rumah saya hanya satu meja kerja (buseeet… semeja kerja “hanya” hihihihihihi)
saya suka deh ngeluh “ah sayang banget gak punya warna ini… gak ada warna itu…”
Sekarang yah,
waktu saya punya toko yang jual aneka jenis manik di garasi rumah dengan beragam warna, plus satu ruangan khusus untuk penyimpanan stok barang… ternyata kalimat serupa masih saja suka terlontar
“kenapa yaa… gak nemu warna yang pas” >___<
Bagi beberapa orang, padu padan warna sepertinya hal yang secondary/kurang penting.
Banyak yang masih berpendapat bahwa penguasaan teknik merangkai aksesoris, adalah hal yang jauh lebih utama untuk dikuasai, dibandingkan memahami ketrampilan memadukan warna.
Saya pribadi setuju, bahwa membuat aksesoris dengan skill yang tinggi itu penting.
Tapi pengalaman telah membuktikan,m bahwa angka penjualan aksesoris lebih sering terdongkrak justru karena alasan “saya suka warna bros ini nih mbak, tolong disimpen yaaa jangan dijual duluuu” dibandingkan karena alasan “menurut saya teknik pembuatan bros ini canggih banget mbak… saya harus beli yang ini” =D
Maka kalau sahabat pengen berdagang aksesoris,
menurut saya rasanya jauh akan lebih bermanfaat kalau dengan kemampuan yang masih pas-pas an dalam merangkai manik-manik tadi, diiringi dengan pemahaman cara padu padan warna.
Dibanding, semanagat abiiiss…. belajar banyak teknik-teknik ajaib… tapi pake warna senemunya aja, dengan berlindung pada kalimat andalan “baru punya manik-manik ini aja nih… jadi sengaja mau ngabisin yang ada dulu, baru deh belanja lagi”
Eitsss…. bukan berarti kita nggak boleh ya, bikin aksesoris dengan warna yang itu-itu saja…
banyak perancang besar, sengaja menggunakan satu warna tertentu sebagai point of interest, dan menjadikan warna itu trend tersendiri untuk merk daganganya pada musim tertentu.
Tapi juga bukan berarti pake seadanya tanpa rencana my prend….
Inilah yang sangat penting untuk menjadi catatan kita saat akan mulai berbelanja. Menentukan warna yang akan dikoleksi pada putaran pertama. Sebaiknya, warna per warna tersebut bisa di pasang-pasangkan satu dengan yang lainnya.
Ketika browsing, saya menemukan sebuah artikel yang menarik… tentang ilmu warna.
http://www.fototara.com/teknik-fotografi/aplikasi-nirmana-warna-dalam-fotografi
yang ditulis oleh Teguh Hardi, seorang praktisi di dunia fotografi.
Walaupun bukan manikers kaya kita ya prend, tapi apa yang ditulis sangat bagus untuk membuat saya lebih memahami tentang warna.
“Trus gimana donk supaya bisa lebih gampang memadukan warna?”
yang sering saya lakukan adalah :
1. Memperkaya referensi warna dalam kepala saya…
ketika melihat majalah, saya perhatikan detail warna apa yang disandingkan dengan warna apa, dari perpaduan itu saya berusaha mempelajari kesan yang bisa saya peroleh.
Begitupun saat melihat pemandangan diluar rumah, pada satu pohon saja bisa kita temukan banyak gradasi hijau, yang setiap perpaduannya memberikan kesan berbeda-beda.
Menatap langit pun demikian warna biru ada macem-macem banget kalau diperhatikan.
memori tentang kesan warna yang saya lihat ini, saya simpan untuk saya aplikasikan saat merangkai manik-manik prend.
2. Mencari contoh yang terlihat mata.
Kalau kepala lagi butek, males mikir dan gak ada ide… cara yang bisa saya lakukan adalah langsung ngambil contoh paduan warna yang menarik perhatian saya. Misal padu padan warna sulaman di kerudung atau tata warna cangkir yang saya biasa gunakan untuk minum.
Hal-hal sederhana yang bisa keliatan ini memudahkan saya untuk membuat aksesoris dalam tema warna tersebut. Tapi kendala dari teknik ini akan sangat besar kita temui… kalau stok manik-manik yang kita miliki di rumah tidak cukup banyak.
Karena kuning akan sangat berbeda sekali kesannya, bila dipadukan dengan hijau lumut, hijau muda ataupun hijau stabilo (walaupun kuningnya persissss sama yaa)
3. Membuat rumus padu padan warna yang aman.
walaupun cara ini seringkali menghasilkan perpaduan yang membosankan, namun aksesoris dalam nuansa warna aman ini lebih berkemungkinan besar untuk diterima lebih banyak orang. katakanlah perpaduan legendaris hitam dan putih untuk kesan klasik, merah dan gold untuk tampilan yang mewah, atau gradasi warna tua dan muda dalam satu rumpun warna yang senada (hijau muda dan hijau tua, coklat muda dan coklat tua).
4. Terus berlatih dan membiarkan insting saya berjalan sendiri menemukan warna yang tepat.
Menurut saya, tak pernah ada padu padan warna yang salah.
Semua komposisi warna adalah unik. Yang penting untuk dipahami, adalah bagaimana warna-warna tersebut bisa mewakili pesan yang ingin kita sampaikan… Menampilkan ciri khas kita. Dengan secara konstan menggunakan warna yang sama, secara tidak langsung kita telah membranding/meninggalkan kesan di benak para pembeli kita. Bahwa warna-warna tersebut adalah ciri khas koleski aksesoris yang kita miliki.
Maka bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan bila ada pecinta warna-warna tanah bertemu dengan penggemar sejati warna pastel, keduanya cantik dengan caranya sendiri. Langkah selanjutnya adalah membuat orang merasa terbiasa dengan perpaduan itu, hingga akhirnya setuju bahwa paduan warna yang kita hasilkan adalah sesuatu yang cantik, menarik dan khas kita =D
buat beberapa orang paduan kuning, orange, merah dan hijau adalah NORAKKK!!!
tp beberapa yang lain beranggapan ini warna yang ceria dan berenergi,
maka yang perlu kita lakukan hanya menemukan orang yang tepat
yang akan menyukai warna kita apa adanya.