Home Page › celoteh kikie › Memadukan Kain Sutra dan Manik-Manik menjadi Aksesoris
Oct 05
Memadukan Kain Sutra dan Manik-Manik menjadi Aksesoris
Sudah lama saya mengenal sosok Mbak Tjiplies Puji Lestari, seorang seniman pelukis kain dengan karyanya yang luar biasa indah. Kebetulan Mbak Tjiplies adalah warga Rungkut Asri, jarak workshop-nya dari rumah saya hanya beda 7 gang saja, dan sungguh kebetulan juga Mbak Tjiplies yang pandai berbahasa Inggris juga menjadi guru Dimas di sebuah Kursus Bahasa. Yang tidak saya sangka… mbak Tjiplies mengajak saya untuk berkolaborasi memadukan sutra lukisnya dengan manik-manik dari koleksikikie….
Beberapa karya lukis mbak Tjiplies di atas kain sutra pilihan
Tentu saja saya tidak melewatkan kesempatan yang berharga ini, sabtu sore saya sempatkan datang langsung ke workshopnya untuk membicarakan konsep dan ide tentang aksesoris yang akan kami buat bersama menggunakan perca-perca sutra ini. Buat saya yang terbiasa bermain dengan kawat, mendapat bahan baku kain adalah tantangan tersendiri… walaupun pernah ikut kursus menjahit sederhana dari ibu saya, tapi kalau selama ini dipraktekkannya cuma buat njahit kancing baju aja, kan ya deg-deg an juga ya kalau harus njahit sutra hahahaha…
Tapi Mbak Tjiplies yang sabar, memberikan panduan langkah-langkah mengolah sutra, lalu sore itu saya pun pulang ke rumah dengan membawa 4 lembar perca sutra yang indah
Lalu mulailah saya belajar menjahit sutra heuehuee….
mengubah kain-kain indah ini menjadi aksesoris kalung berbentuk scarf, dengan hiasan batu-batu yang menjuntai pada sisi-sisinya
kalung pertama ini kain sutranya terdiri dari dua bagian sama panjang, lalu pada kedua ujung kain diberi klep. Klep yang ditengah dihias dengan plat kalung dan sisi yang kanan dan kiri diberi juntai manik-manik dan batu agate warna biru tua. Pilihan plat dan ornamen dalam nuansa silver untuk memberikan kesan yang simple.
kalung kedua, lembar pinggiran kain sutra dijahit menjadi satu, awalnya saya bermaksud menambahkan bantalan di antara lipatan kain ini tapi trus batal hehehe… akhirnya saya berikan liontin druzy dengan hiasan manik kaca khas Gudo Jombang pada sisi-sisinya, lalu diikat simpul mati.
kalung ketika ini dibuat pada selembar kain sutra sepanjang 1.5m, di bagian tengahnya diselipkan bingkai liontin untuk memasang batu, pada kedua sisi kain dipasnag klep dengan juntaian oraneman emas bakar dan batu agate hijau. Langkah yang hampir mirip saya ulang lagi pada desain kalung keempat, namun kali ini tanpa hiasan dibagian tengah kain sutranya.
Apa tantangan terbesar merangkai aksesoris ini?
memilih bahan yang tepat…
mulai dari warna, jenis bahan, berat bahan harus dipikirkan matang2 agar bisa selaras dengan kain sutra yang sudah dilukis dengan warna yang cantik. Saran saya kalau pas ngerjain ini jangan dilakukan malem2 pas lampunya redup… suka susah menemukan warna yang pas yaaa…. kadang pas malem bikin keliatan serasi, ehhh paginya mau dipoto baru ketauan gak matching (curcolll hahahaa)
Trus memasnag hiasan terlalu berat pada bagian juntai bawah kain, akan membuat kain tertarik dan kehilangan tekstur mengombaknya… jadi harus sambil dicoba dan dipas-paskan di depan kaca… hehehe… Buat saya sendiri proyek kali ini sangat fun dan menantang. Dan insyaalah ke depan akan semakin banyak koleksi “silk scarfy necklace” yang akan saya hadirkan di koleksikikie, dengan range harga antara Rp 250.000 sd 350.000
Karya-karya lukis kain sutra yang indah dan unik dari Tjiplies’Silk dapat ditemukan juga di
http://naziafabricpainting.com atau
https://www.facebook.com/tjipliesilk
atau langsung menghubungi di nomer pribadinya di 08123161954