Home Page › celoteh kikie › Kisah Paku dan Jarum
Oct 27
Kisah Paku dan Jarum
Mengenal lebih jauh tentang penggunaan headpin dan eyepin dalam teknik merangkai manik-manik.
Mungkin masih banyak yang bingung “apa iya dibutuhkan paku dan jarum dalam dunia rangkai merangkai manik-manik ini“ Jawabannya tentu saja : amat sangat dibutuhkan sahabat. Tapi yang saya maksud disini bukan paku dan jarum yang kita kenal secara luas lho. Paku dan jarum di artikel ini adalah istilah yang sering digunakan mbak-mbak penjaga kios manik-manik di mangga dua untuk menamakan headpin dan eyepin ^_^
Tentang Paku
Paku adalah sebutan yang diberikan untuk menamai headpin. Penamaan ini diberikan karena sepintas headpin memang mirip sekali dengan paku. Fungsinya sendiri untuk menyambung rangkaian manik-manik pada satu sisi. Caranya juga cukup sederhana, cukup buat lingkaran berbentuk ring pada sisi headpin dengan menggunakan tang putar atau lebih dikenal dengan sebutan round nose plier, ujung tang putar yang bulat sempurna akan membuat lekuk yang bulat sempurna dan rapi untuk menyambung rangkaian manik-manik
Tentang Jarum
Eyepin dinamakan dengan jarum karena memiliki bentuk yang nyaris serupa ^_^ ring di bagian bawahnya nampak mirip dengan bagian jarum yang biasa digunakan untuk menyelipkan benang.
Bedanya dengan head pin, pada eye pin kita bisa menyambung rangkaian pada dua sisi, karena dua-duanya berbentu ring.
Cara membuat lingkaran/loop pada ujung headpin dan eyepin ini adalah sebagaimana berikut ini :
pertama, masukkan manik yang ingin kita rangkai ke dalam eyepin atau headpin, pilih eyepin bila rangkaian itu akan kita buat memanjang dan saling bersambung ke sisi kiri dan kanan, dan pilih headpin bila itu akan menjadi rangkaian paling ujung dan hanya menyambung di salah satu sisi saja.
langkah kedua, tekuk 90 derajat ke arah kanan atau kiri, pastikan panjang sisa kawat hanya sekitar 5 mm (potong eyepin pabila panjangnya melebihi 5mm
langkah ketiga, jepit sisi terluar dari kawat sepanjang 5 mm tadi, lalu tekuk berlawanan arah 180 derajat dengan menggunakan tang putar, maka kawat akan membentuk loop.
catatan : apabila kita ingin menyambungnya dengan manik-manik lain, buka ujung yang sudah membentuk loop tadi, masukkan ring, lalu tutup kembali, maka rangkaian manik-manik dari eyepin/headpin siap dikreasikan menjadi beragam aksesoris cantik
Teknik membuat ring pada ujung paku dan jarum ini bisa dibilang sebagai teknik dasar yang paling bermanfaat untuk di dunia permanikan. Teknik sederhana ini memungkinkan kita untuk membuat beragam aksesoris mulai dari cincin, anting, gelang dan juga kalung. Desainnya tinggal tergantung pada imajinasi dan kreatifitas kita.
Tentang Warna dan Ukuran
Untuk menghasilkan sebuah karya yang keren, pilihlah jarum & paku dalam ukuran dan warna yang tepat. Pilihan warnanya cukup beragam mulai dari silver (warna yang paling netral dan wajib punya) gold (untuk memberikan kesan mahal dan mewah) emas bakar dan hitam (untuk desain yang etnik). Penggunaan satu warna paku/jarum tertentu akan mendatangkan konsekuensi untuk berinvestasi pada alat lain dalam warna tersebut, karena lucu juga kali ya paku warna emas, ring warna emas bakar, claps nya warna hitam, pembatas nya silver, topi bunganya warna kemerahan hehehehe… Keserasian warna akan memberikan hasil akhir rangkaian aksesoris yang lebih rapi dan berdaya jual tinggi.
Ukuran eyepin dan headpin sendiri tersedia mulai dari 1 cm hingga paling panjang yakni 5,5 cm (saya belum pernah menemukan yang lebih panjang lagi dari 5.5 cm ini sahabat ^_^ )
Idealnya ukuran jarum & paku adalah 0.5 cm lebih panjang dari manik-manik yang kita gunakan (bagian setengah cm ini akan kita pakai untuk membuat ring). Bagaimana kalau lebih panjang dari itu kie? potong saja sisa tersebut dengan menggunakan tang potong. Jadi kenali ukuran manik yang paling sering kita gunakan pren. Karena akan mubazir kalau kita beli paku ukuran 5 cm sementara seringnya cuma pake manik 2cm. Artinya paku 2.5 cm sudah cukup buat kita.
“Lho mubazirnya kenapa kie? malah enak kan kepanjangan dari pada beli kependekan malah nggak kepake? ”
Karena dalam 50 gram bungkus paku ukuran 2.5cm isinya 2x lebih banyak dari paku ukuran 5cm. Karena yang panjang kan pastinya lebih berat ya… jadi agar tidak kebuang percuma pilihlah ukuran paku sesuai kebutuhan kita (hehehehe kadang hemat ama pelit beda tipis).
Paku Khusus Mutiara Air Tawar
Pernah nggak ngalamin kesulitan masang paku/jarum pada mutiara air tawar. Pas kita paksa sedemikian rupa… eh mutiara air tawarnya malah pecah. Atau kasus lainnya lagi, mutiara bisa masuk ke paku tapi nggak sampai ujung, akibatnya pas dibikin jadi aksesoris ada bagian paku yang tajem dan malah bikin baju robek karena kesangkut aksesoris kita ^_^ Kalau itu terjadi, mungkin memang ukuran paku yang kita pakai salah sahabat
Karena paku untuk mutiara air tawar memang ada khusus. Bentuknya sama dengan paku biasa, tapi lebih tipis.. sehingga memungkinkan paku untuk masuk pada lubang mutiara air tawar yang memang relatif lebih sempit. Di pasaran headpin jenis ini dikenal dengan istilah paku pentul. Bingung beli dimana? pesen di koleksikikie juga bisa pren, per 10 gram nya seharga Rp 7500 rupiah
Trus gimana kie kalau manik yang kita pakai ternyata ukurannya panjang banget, nggak cukup dirangkai dengan paku ukuran 5.5 cm? tenang sahabat akan ada lanjutan cerita paku dan jarum ini ^_^ (kie)
1 comment
Trackbacks and pingbacks
[…] sebuah lanjutan dari Kisah Paku dan Jarum […]