Home Page › Bisnis Aksesoris › Ketika Stand Bazar Sepi
Apr 29
Ketika Stand Bazar Sepi
Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti sebuah bazar di pusat perbelanjaan baru di surabaya barat. Mall Ciputra, lokasi bazarnya tepat di depan Hypermart, sebagai salah satu tenant besar yang menjadi jangkar dari Mall Ciputra, diperkirakan akan banyak orang lalu lalang di sekitar lokasi tersebut.
Dari proposal yang dibuat panitia, saya optimis acara ini akan dikunjungi banyak perempuan yang menjadi target market saya, dan Alhamdulillah ada rezeki lebih untuk menyewa stand, yang harganya cukup lumayan. Namun manusia berencana, Tuhan jualah yang menentukan….
pengunjungnya luaaar biasaaa, Sepi!!! wkwkwkwk…..
yang tragis, saat talk show bersama seorang pengusaha wanita yang cukup sukses di surabaya, peserta yang duduk sebagai audience Nol. (hehehee… yang ini ketawa miris). Saya jujur mulai pesimis…
Lalu Dimas putra saya, datang berkunjung ke stand kami selepas magrib.
“Hai Mom,, kamu cape?” sapa dims perhatian
“iyaaa… gak ada yang dateng nih dims” (mengherankan, tapi saya lah yang selalu manja sama dimas qhehehe)
“aku minta kartunya ya mah”
“aduhh jangan dibuat maen donk, ini mama baru bikin”
“enggak kok cuma mau kubagi-bagikan aja” Wekkssss….
belum selesai kaget saya, Dimas sudah sigap membagi-bagikan kartu nama koleksikikie, dan tidak hanya itu pemirsaaaaa……Dimas datang lagi, mengajukan usulan untuk membawa dagangan emaknya keliling. Dan Dimas membawanya dengan aura bangga!!! Lalu saya ikuti dan foto diam-diam sambil berkaca-kaca…
Terus terang, hari itu saya malu sama Dimas. Untuk ukuran pedagang, Dimas putra saya jauh lebih gigih berjuang. Saya cuma bisa duduk-duduk aja nungguin orang datang, tanpa punya kekuatan untuk berusaha lebih, membuat agar orang datang… Maka di bazar hari kedua dan ketiga saya menyusun strategi baru, untuk menarik orang lebih banyak datang ke stand kami.
1. Promosi Online
Karena koleksikikie adalah toko yang basis utamanya justru ada di perdagangan secara online, seharusnya saya lebih kreatif ya membuat promo on-line. Sayangnya jarak antara daftar ikut pameran dan berlangsungnya acara hanya 1 hari saja, hal ini membuat saya jadi lalai untuk up date status di berbagai sosial media yang dimiliki koleksikikie. Di hari kedua, mulai status BB, twiter, status FB, Whatsapp, YM, milis… semuanya kita seragamkan, yang intinya untuk menginformasikan ke pelanggan koleksikikie. Bahwa kami membuka stand bazar di mall ciputra.
2. Demo Membuat Aksesoris.
Dari data pelanggan yang kita punya, sahabat koleksikikie yang tinggal di wilayah surabaya barat masih bisa dihitung dengan jari tangan jumlahnya, itu juga sebenarnya yang membuat saya nekat ikutan bazar di mall ini, karena memang masih sangat sedikit pelanggan kita yang berdomisili di daerah tersebut. Bazar ini awalnya diharapkan bisa bikin koleksikikie lebih beken hahaha… yah paling gak, orang yang mampir ke stand tak lupa membawa pulang kartu nama kita. Tapi kalau yang mampir aja kagak ada gimana duuunk…..
Bikin demo!!!
Tentunya bukan demo bawa spanduk gede-gede gitu lho prend hehehe… tapi demo membuat aksesoris, mengajak orang untuk tau proses pembuatan bros yang kita jual. Dan cara ini terbukti sangat efektif menarik orang mampir ke stand kita sahabat…
Nah pada proses inilah, edukasi customer juga bisa kita lakukan, yakni dengan cara :
– menjelaskan cara membuat bros ala koleksikikie, bagaimana agar maniknya kuat tidak goyang tanpa menimbulkan lecet. Dengan melihat langsung prosesnya, pelanggan akan memahami bahwa barang yang kami jual membutuhkan proses dalam pembuatannya, sebuah rangkaian proses yang menjadikan produk ini memiliki nilai lebih dibanding barang-barang pabrikan.
– Tidak hanya itu, pada sesi demo ini kami sharing-kan juga bagaimana cara menyimpan aksesoris agar awet. Trik memperbaiki peniti yang lepas/rusak dengan tang sederhana. Ilmu praktis yang bermanfaat bagi pengunjung kami. Pada tahapan ini, sebenernya kita sedang berusaha membangun kepercayaan orang, bahwa kami memberikan after sales services yang bagus kepada pelanggan koleksikikie
– Tidak hanya itu, pada sesi demo kami bagikan juga tips mengenakan bros dan memasang jilbab secara sederhana. Dengan tau cara memakainya, hasrat membeli orang-orang tadi pun jadi meninggi hahahaha…
Dan Alhamdulillah yaaa…. setelah dua trik ini diterapkan, tidak hanya kartu nama yang berpindah tangan. Tapi rupiah-rupiah juga ikut berpindah ke kantong kitaaa, langsung bahagiaaa…
3. Jeli Melihat Peluang
Yang nomer tiga ini, menurut saya membutuhkan pengalaman berjualan untuk bisa diterapkan prend. Semakin sering kita berhadapan dengan pelanggan, akan semakin terasah kemampuan kita untuk mengenali peluang (khususnya yang mendatangkan uang hihihihi)
Hari kedua, di dekat lokasi bazar diadakan karnaval hari kartini dr sebuah SD di dekat mall tersebut, Beberapa anak-anak kecil datang ke stand kami. Diantara mereka ada yang antusias ingin tau cara membuat aksesoris, karena membuat bros terlalu rumit, maka pagi itu saya merubah strategi dan memperagakan cara membuat gelang sederhana dari wire. Dan ternyata prend, demo singkat itu membuat pelanggan-pelanggan kecil saya terkesima, wkwkwkwkw… lalu mereka pun membeli gelang-gelang yang saya jual, karena yang megang duit ibunya maka di akhir karnawal mereka mengajak ibu-ibunya untuk mampir ke stand saya, dan seperti yang diduga… beberapa ibu juga ikutan beli… huaaaaa bahagiaaa.
Kalau saja pada saat anak-anak kecil tadi mendekat ke stand, tidak saya perlakukan sebagai calon pelanggan potensial (alias nyuruh pergi jauh-jauh takut pernik-pernik kecil saya jatuh) sudah pasti gak akan ada perdagangan yang terjadi di pagi hari itu.
Hari ketiga, pada saat kita akan demo membuat bros, saya membawa satu kompartemen berisi batu-batu yang biasanya saya ronce menjadi bros. Lalu datanglah seorang ibu paruh baya bertanya, apakah batu-batu ini bisa dibuat menjadi gelang? karena beliau tidak suka memakai bros.
Dengan sigap saya jawab bisa, hahahaha…. padahal gak bawa alat buat gelang sama sekali. Tapi ibu tersebut jadi bahagia, memilih batunya, memilih desain yang diinginkan, lalu terakhir saat harga sudah okay saya sampaikan kalimat pamungkas
“Ibu, gelangnya saya anterkan hari senin ya… kebetulan saya gak bawa alat membuat gelangnya, hari senin saya usahakan barangnya sudah ibu terima, dan free ongkir ibu, jadi tidak ada tambahan biaya apapun” Dan ibu itu pun setuju. Alhamdulillah ya, laku dua buah gelang batu hihihihi…. kalau saja di awal saat ibu itu bertanya saya langsung jawab gak bisa, gak mungkin saya bisa mendapatkan orderan gelang tersebut.
Saat bazar ini berakhir, saya merasa mendapatkan banyak sekali ilmu baru.
Membuat saya semakin sadar, bahwa setiap hari adalah proses belajar, untuk menjadi pedagang yang lebih baik lagi. Jadi kalau suatu saat ikutan bazar yang kebetulan sepi, jangan berkecil hati kawan… sejatinya ada manfaat lain yang bisa kita ambil dari setiap kejadian. Tapi semoga siiih, sahabat koleksikikie gak sampe kejadian ikut bazar yang pengunjungnya sepi yeee hahahahaha…. amiiieeeennnn (kie)