Home Pageceloteh kikieDelapan Tahun Penuh Harapan

Aug 18

Delapan Tahun Penuh Harapan

Pagi ini waktu lagi beberes meja kerja, nemu tumpukan catatan dari sahabat koleksikikie.
Biasanya setiap sesi workshop berakhir, saya suka membagikan kertas kecil untuk peserta yang hadir. Di kertas ini, peserta yang mengikuti workshop bisa menuliskan kesan dan pesannya seusai mengikuti pelatihan di Koleksikikie. Kebanyakan berisi 2-3 baris tulisan pendek, tapi kalau dibaca-baca lagi, bisa langsung bikin saya senyum-senyum sendiri, trus tau-tau jadi punya daftar yang puanjaaang buat dikerjakan.

testimoni sahabat

Ajaib ya, betapa ternyata tulisan pendek dari orang lain, bisa menjadi daftar cita-cita yang memberi harapan buat saya..

Tapi begitulah, dulu… ada masa saya berhenti cukup lama menulis. Sejak bikin koleksikikie.multiply.com di tahun 2007 (kemudian ditutup karena multiply bankrut di tahun 2012) dalam satu minggu biasanya saya membuat 3-4 tulisan baru. Kalo lagi rajin kadang malah bikin update-an 4-5 kali dalam sehari hihihihi…  Karena pada dasarnya saya senang berbagi cerita melalui tulisan, bercita-cita jadi penulis handal, dan berharap bisa kaya dari menulis hahahaha…

Tapi saat hamil Kay, kemudian pindah dari Jakarta ke Surabaya, saya berhenti menulis cukup lama… Di masa itu, sahabat koleksikikie jugalah yang akhirnya menginspirasi saya untuk memulai lagi. Perhatian-perhatian kecil di wall Facebook yang menanyakan kabar saya saat itu, menjadi motivasi saya untuk menulis lagi. “Hey banyak yang rindu koleksikikie” Saya ingat ketika itu ada satu surat yang saya terima dari sebuah Panti Asuhan di Malang, dikirimkan melalui pos, dilampiri foto2 yang di cetak di studio,  “Mbak Kikie teriumakasih ya, berkat tulisan-tulisan di blog koleksikikie sekarang adek-adek Panti bisa berkreasi membuat bros-bros ini” Isi suratnya sederhana… tapi justru surat itu yang akhirnya membangkitkan saya untuk meng-update lagi koleksikikie hingga akhirnya bertahan sampai hari ini…
Well… times, realy flies Guys

Terimakasih yaaa buat semua sahabat koleksikikie….
Tidak terasa, di bulan agustus ini, Koleksikikie sudah genap berusia delapan tahun. Angka yang cukup panjang untuk sebuah bisnis rumahan yang dilakukan secara online seperti ini =D Kadang masih suka nggak percaya juga, yang awalnya dari pojokan meja belajar di kamar… di tahun ke delapan ini sudah bisa pindah jadi satu ruangan di garasi depan rumah hihihihihi…

koleksikikie-1Yang dulunya ngerjain semua sendirian, sekarang sudah bisa dibantu satu tim yang isinya 6 orang.

outing-5Pun demikian, di tahun kedelapan ini masih banyak kendala yang saya hadapi
sekali dua kali pelanggan-pelanggan kami menyampaikan kekecewaannya kepada saya…
Seperti kemarin siang ada seorang sahabat koleksikikie yang mengirimkan pesan ke saya
“Aq tuh lebih nyaman kalo belanja dilayani sama mbak kikie langsung”
terus terang kalimat ini membuat saya cukup gamang untuk memberikan jawaban…

Kenyataannya, saat ini saya sudah hampir tidak pernah lagi menangani penjualan bahan dan bros secara langsung. Kalau ada teman-teman yang berkesempatan datang di koleksikikie, dan belanja langsung di garasi kami, maka jangan heran kalau saat saya yang melayani, ada 2-3 kali saya harus nanya harga ke dek moon… Karena Moon, Elok, Nina, bisa dibilang jauh lebih hapal stok dan harga barang yang dijual di koleksikikie. Bukannya sudah nggak mau mbantuin untuk jualan lagi lo ya… tapi setelah koleksikikie punya web blog, instagram, akun fanspage, juga pinterest ternyata saya harus menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menulis, meng-update materi, memotret, dan merencanakan apa yang akan saya lakukan. Atau bisa dibilang ketika bisnis semakin berkembang mau tidak mau saya harus melakukan pembagian tugas dan pekerjaan untuk semua anggota tim kami, dan fokus pada hal-hal yang tidak dapat dikerjakan oleh orang lain, agar usaha ini bisa terus berjalan.

Dulu… saya membuat hape saya menyala 24 jam untuk mengurus koleksikikie, ketika itu prinsipnya
“Ya namanya juga bisnis online yoow… harus online terus donk”
Lalu di tahun kesekian… saya mulai merasa hidup saya nggak seimbang. Lagi nemenin Dims baca buku cerita ada telpon yang nanya2 bros, lagi sama Kay maen bola di taman ada yang bbm tanya stok barang, lagi belanja ke pasar ada yang inbox nanya cara bikin peniti, atau pas lagi nggoreng tahu di hari minggu.. ada yang ke rumah mau belajar. Lalu orang rumah protes, dan ternyata saya lebih stress.

Sejak saat itu saya buat batasan yang jelas, kapan saya harus kerja sebagai pemilik koleksikikie.com kapan saya harus jadi ibu-ibu yang punya dua anak yang senantiasa harus diperhatikan…
Yup… kalau dulu saya terasa lebih mudah dihubungi, sekarang setelah usaha semakin berkembang, saya memilih untuk lebih membatasi diri agar hidup saya lebih seimbang. Tentu saja hal ini menimbulkan banyak pro dan kontra juga… tidak jarang saya mendapatkan keluhan dari sahabat koleksikikie kenapa kok lama banget sih balesnya, apalagi kalo pas habis libur panjang gini…

Beberapa orang bilang saya hebat, karena bisa bertahan hingga tahun kedelapan, menekuni hal yang sama terus menerus. Yang mereka nggak tau, mungkin cuma ini satu-satunya yang bisa saya lakukan untuk bertahan hingga tahun kedelapan..

Tapi hidup adalah serangkaian pilihan yang harus kita jalani…
setiap pilihan datang dengan konsekuensi, yang sayangnya tidak bisa kita pilih sendiri.
Sama seperti saat saya memilih untuk menghabiskan hari libur saya untuk lebih fokus pada keluarga, ada konsekuensi yang akhirnya menjadikan pelanggan-pelanggan kami sebagai prioritas nomer dua.
Jelas bukan hal yang saya inginkan, tapi lebih kepada hal yang harus saya lakukan saat ini…

Semoga ke depan, saya dan seluruh tim koleksikikie diberi kesehatan, umur panjang serta hati dan pikiran yang luas… untuk bisa terus memberikan yang terbaik untuk pelanggan-pelanggan kami tersayang. Mencari solusi untuk segala keterbatasan yang kami temukan saat ini. Meng-improve diri untuk terus bisa semakin baik lagi. Terimakasih sahabat, untuk terus menemani kami hingga hari ini. DIRGAHAYU Koleksikikie (kikie)

Leave a Reply

Open chat
1
Halo ada yang bisa kami bantu